Baterai ( Nur Hidayat)
ASSALAMUALAIKUM WR WB
Jenis-jenis Baterai
Setiap
Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda)
serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari
Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current).
Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang
hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat
diisi ulang (rechargeable battery).
1. Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)
Baterai Primer atau Baterai sekali pakai ini merupakan
baterai yang paling sering ditemukan di pasaran, hampir semua toko dan
supermarket menjualnya. Hal ini dikarenakan penggunaannya yang luas dengan
harga yang lebih terjangkau. Baterai jenis ini pada umumnya memberikan tegangan
1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis ukuran seperti AAA (sangat kecil), AA
(kecil) dan C (medium) dan D (besar). Disamping itu, terdapat juga Baterai
Primer (sekali pakai) yang berbentuk kotak dengan tegangan 6 Volt ataupun 9
Volt.
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai
Primer (sekali Pakai / Single use) diantaranya adalah :
a. Baterai Zinc-Carbon
(Seng-Karbon)
Baterai Zinc-Carbon juga disering disebut dengan Baterai
“Heavy Duty” yang sering kita jumpai di Toko-toko ataupun Supermarket. Baterai
jenis ini terdiri dari bahan Zinc yang berfungsi sebagai Terminal Negatif dan
juga sebagai pembungkus Baterainya. Sedangkan Terminal Positifnya adalah
terbuat dari Karbon yang berbentuk Batang (rod). Baterai jenis Zinc-Carbon
merupakan jenis baterai yang relatif murah dibandingkan dengan jenis lainnya.
b. Baterai Alkaline (Alkali)
Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama
dengan harga yang lebih mahal dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit
yang digunakannya adalah Potassium hydroxide yang merupakan Zat Alkali
(Alkaline) sehingga namanya juga disebut dengan Baterai Alkaline. Saat ini,
banyak Baterai yang menggunakan Alkalline sebagai Elektrolit, tetapi mereka
menggunakan bahan aktif lainnya sebagai Elektrodanya.
c. Baterai Lithium
Baterai Primer Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik
dibanding jenis-jenis Baterai Primer (sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium
dapat disimpan lebih dari 10 tahun dan dapat bekerja pada suhu yang sangat
rendah. Karena keunggulannya tersebut, Baterai jenis Lithium ini sering
digunakan untuk aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer maupun Jam Tangan.
Baterai Lithium biasanya dibuat seperti bentuk Uang Logam atau disebut juga
dengan Baterai Koin (Coin Battery). Ada juga yang memanggilnya Button Cell atau
Baterai Kancing.
d. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide merupakan jenis baterai yang tergolong
mahal dalam harganya. Hal ini dikarenakan tingginya harga Perak (Silver).
Baterai Silver Oxide dapat dibuat untuk menghasilkan Energi yang tinggi tetapi
dengan bentuk yang relatif kecil dan ringan. Baterai jenis Silver Oxide ini
sering dibuat dalam dalam bentuk Baterai Koin (Coin Battery) / Baterai Kancing
(Button Cell). Baterai jenis Silver Oxide ini sering dipergunakan pada Jam
Tangan, Kalkulator maupun aplikasi militer.
2. Baterai Sekunder (Baterai
Isi Ulang/Rechargeable)
Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang
atau Rechargeable Battery. Pada prinsipnya, cara Baterai Sekunder menghasilkan
arus listrik adalah sama dengan Baterai Primer. Hanya saja, Reaksi Kimia pada
Baterai Sekunder ini dapat berbalik (Reversible). Pada saat Baterai digunakan
dengan menghubungkan beban pada terminal Baterai (discharge), Elektron akan
mengalir dari Negatif ke Positif. Sedangkan pada saat Sumber Energi Luar
(Charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan mengalir dari Positif
ke Negatif sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. Jenis-jenis Baterai
yang dapat di isi ulang (rechargeable Battery) yang sering kita temukan antara
lain seperti Baterai Ni-cd (Nickel-Cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan
Li-Ion (Lithium-Ion).
Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai
Sekunder (Baterai Isi Ulang) diantaranya adalah :
a. Baterai Ni-Cd
(Nickel-Cadmium)
Baterai Ni-Cd (NIcket-Cadmium) adalah jenis baterai sekunder
(isi ulang) yang menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium
sebagai bahan Elektrolitnya. Baterai Ni-Cd memiliki kemampuan beroperasi dalam
jangkauan suhu yang luas dan siklus daya tahan yang lama. Di satu sisi, Baterai
Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self discharge) sekitar 30% per bulan
saat tidak digunakan. Baterai Ni-Cd juga mengandung 15% Tosik/racun yaitu bahan
Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan Lingkungan
Hidup. Saat ini, Penggunaan dan penjualan Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmiun) dalam
perangkat Portabel Konsumen telah dilarang oleh EU (European Union) berdasarkan
peraturan “Directive 2006/66/EC” atau dikenal dengan “Battery Directive”.
b. Baterai Ni-MH (Nickel-Metal
Hydride)
Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang
hampir sama dengan Ni-Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30% lebih
tinggi dibandingkan dengan Baterai Ni-Cd serta tidak memiliki zat berbahaya
Cadmium yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Baterai Ni-MH
dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga dapat menghemat biaya dalam
pembelian baterai. Baterai Ni-MH memiliki Self-discharge sekitar 40% setiap
bulan jika tidak digunakan. Saat ini Baterai Ni-MH banyak digunakan dalam
Kamera dan Radio Komunikasi. Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium,
Baterai Ni-MH tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak
kesehatan manusia dan Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang
(recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.
c. Baterai Li-Ion
(Lithium-Ion)
Baterai jenis Li-Ion (Lithium-Ion) merupakan jenis Baterai
yang paling banyak digunakan pada peralatan Elektronika portabel seperti Digital
Kamera, Handphone, Video Kamera ataupun Laptop. Baterai Li-Ion memiliki daya
tahan siklus yang tinggi dan juga lebih ringan sekitar 30% serta menyediakan
kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30% jika dibandingkan dengan Baterai Ni-MH.
Rasio Self-discharge adalah sekitar 20% per bulan. Baterai Li-Ion lebih ramah
lingkungan karena tidak mengandung zat berbahaya Cadmium. Sama seperti Baterai
Ni-MH (Nickel- Metal Hydride), Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium,
Baterai Li-Ion tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak
kesehatan manusia dan Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang
(recycle) dan tidak boleh dibuang di sembarang tempat.
Sumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-baterai-jenis-jenis-baterai/
Komentar
Posting Komentar